Aku adalah saya dan kamu
Memandang lurus keatas sambil merebahkan tubuh. Keempat mataku. Kumpulan kotak-kotak persegi panjang yang terbentuk dari rajutan kayu berlapis dan tertutup cat. Putih. Tersusun. Dan membentuk langit-langit di kamar. Ditengahnya Sinar menerangi. Seekor cicak merambat seperti hiasan dinding yang selalu berpindah tempat. Batu bata tersusun dibalik dinding, gambar di pantulan Kaca, Jendela, saya dan kamu….
Kita mulai mengambil kertas dari catatan pikiran, mengambil pena dari hati dan mulai menuliskan…… Kamu…… Saya…….. Bukanlah menjadi kita sepenuhnya. Sebab aku adalah saya dan kamu. Kamu adalah saya dan aku. Bulan belum berganti. Kudapatkan seperti aku menemui takdir. Tak tergambar sebelumnya. Sudah kucari-cari sekian lama. Kubuka lembaran dari harapan. Kutengok halaman mimpi. Dan kuhampiri goresan-goresan kenyataan. Kini lengkaplah sudah.
Aku adalah saya dan kamu. Begitu istilahku. Perjalanan masih panjang. Sepanjang takdirku. Akhir di sana aku tidak tau. Mungkin seperti lorong yang aku tak dapat menentukan ujungnya. Gelap atau terang. Tapi…. Kuyakin… Jangan takut. Jangan gentar. Selalu belajar tentang kesabaran dan tanya pada nurani, hanya itu bekalku.
Aku adalah saya dan kamu. Membentuk ritmik melangkah bukan perkara mudah bagiku. Harus saling mengerti. Pegang erat bekalku. Aku sudah mulai melangkah. Jangan pernah berfikir untuk berhenti. Terus maju. Selalu belajar tentang saya, kamu, kita, ia, kami, mereka dan pencipta. Karena itu menentukan akhirku.
Aku adalah saya dan kamu. Bergerak maju dengan beban harus sangat hati-hati. Jagalah. Jangan lemah. Saya dan kamu. Kadang harus terjatuh. Terluka dan berdarah… Dengan itu aku dapat belajar tentang sakit, derita, ketangguhan, bahagia dan cinta.
Aku adalah saya dan kamu. Saatnya nanti. Entah kapan. Aku harus tunduk oleh maut. Siapa lebih dulu?. Saya atau kamu?. Tak selamanya aku atau saya dan kamu harus bersama menyusuri lorong ini. Itupun masalah waktu. Teruslah. Jangan pernah berhenti. Itu harapanku. Berharap dan berdoalah, hingga aku atau saya dan kamu berjumpa cahaya dan membuat ritmik di ujung sana…….
Juni Handoko, Jatiuwung, 26 Agustus 2003
No comments:
Post a Comment